Jumat, 07 Agustus 2009

Motor Listrik 1 Fasa









Dalam memenuhi kebutuhan motor-motor penggerak baik untuk keperluan industri maupun untuk keperluan rumah tangga, umumnya banyak digunakan motor arus balak-balik jenis induksi. Motor-motor induksi ini terdiri dari dua macam, yaitu motor induksi fasa-satu dan motor induksi fasa-tiga.

Rangkaian Motor Induksi

Rangkaian Motor Induksi Satu Fasa

Untuk keperluan peralatan untuk rumah tangga banyak digunakan motor induksi fasa-satu, misalnya untuk pompa air, kipas angin, AC, kulkas, dsb. Sedangkan di industri kebanyakan digunakan motor-motor induksi fasa-tiga, karena pada industri dibutuhkan daya yang besar untuk menggerakakan mesin-mesin produksi.

Pada motor induksi fasa-satu agar motor dapat berputar sendiri, umumnya motor-motor ini diperlengkapi dengan kumparan bantu. Dalam kumparan bantu ini dihubungkan sebuah kondensator yang dihubung seri dan sebuah sakelar sentrifugal. Kondensator ini menyebakan suatu pergeseran fasa antara arus dalam kumparan bantu dengan tegangannya. Karena itu medan magnit kumparan bantu ini dan medan magnit utama motor akan membentuk medan magnit putar.

Motor Induksi Tiga Fasa

Motor Induksi Tiga Fasa

Kalau kecepatan putaran motornya sudah cukup tinggi, kumparan bantunya akan diputuskan oleh sakelar sentrifugal yang dipasang pada poros motor.
Untuk mengubah arah putarannya, hubungan kumparan bantunya harus ditukar.

Walaupun jarang atau tidak lazim, motor fasa-tiga kadang-kadang dapat juga digunakan sebagai motor fasa-satu. Tetapi keadaan hal seperti ini hanya untuk motor-motor kecil saja.
Motor-motor fasa-tiga kecil biasanya dibuat untuk tegangan 220/380 Volt. Bila digunakan sebagai motor fasa-satu, hubungannya seperti ditunjukkan pada gambar disamping kiri.

Pembalik Arah Putaran

Pembalik Arah Putaran Motor Induksi

Paralel dengan salah satu kumparan dihubungkan sebuah kondensator kerja. Untuk startnya kadang-kadang masih digunakan sebuah kondensator asut yang kemudian diputuskan.

Bila digunakan sebagai motor fasa satu, daya kontinyunya kira-kira 80 % – 90 % dari daya fasa tiganya. Kopel asutnya tidak bias lebih dari 25 % dari kopel nominalnya. Untuk membalik arah putarannya, hubungannya harus diubah menjadi seperti ditunjukkan pada gambar disamping kanan. Kapasitas kondensator kerja yang harus digunakan sama dengan 60 uF @ 80 uF per kW.

Konstruksi motor induksi terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan dicatu dengan tegangan listrik bolak balik. Rotor adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator dan tidak dicatu. Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.
Pada motor induksi tiga fasa, ketika stator dicatu dengan tegangan AC 3 fasa, maka pada kumparan-kumparan stator akan timbul suatu medan putar. Flux yang dihasilkan oleh medan putar ini akan memotong kumparan-kumparan pada rotor dan menimbulkan arus induksi pada rotor. Arus induksi yang mengalir ini akan mengakibatkan timbulnya medan pada rotor. Interaksi medan rotor dengan medan putar pada stator ini menimbulkan suatu torsi yang menyebabkan rotor berputar searah dengan arah medan putar stator.
Pada motor induksi satu fasa, hanya terdapat satu kumparan pada bagian statornya. Ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu fasa maka pada stator tidak timbul suatu medan magnet putar, tetapi menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi memiliki arah yang berbeda. Hal ini tetap dapat menimbulkan arus induksi pada rotor, akan tetapi dengan adanya 2 medan putar yang sama dengan arah yang berlawanan, rotor tidak dapat berputar tetapi hanya bergetar.